Posts Tagged ‘solo’

Tepung Sagu Hun Kwe

28 Juli 2010

Hun kwe..! Lidah kecilku dulu menyebutnya hongkowe. Cukup surprise saya menjumpai bungkusan tepung hun kwe cap “Jeruk Manis” di tokoku. Ini jenis penganan mewah di jaman susah, pada masa kecil dulu. Sejak dulu bungkusnya ya tetap seperti itu, dengan kertas putih bertulisan warna merah, hijau atau hitam muda. Harga tepung sagu buatan Solo ini Rp 2.000,-/100 gr. Terus bertahan tanpa promosi di tengah aneka macam penganan “aneh-aneh” masa kini.

Yogyakarta, 20 Juli 2010
Yusuf Iskandar

RSU Islam Kustati

2 Maret 2010

Minggu pagi-pagi meluncur dari Jogja ke Solo. Rupanya ada Rumah Sakit swasta khusus bedah tulang yang sudah cukup kesohor (kecuali saya yang baru tahu), RSU Islam Kustati. Banyak (embah) putri Solo sing mlakune koyo macan luwe…, yang jalannya seperti macan lapar (thunak-thunuk, maksudnya… kalau yang lemah gemulai hanya ada di kisah sentimentil dongeng klasik klangenan…)

(Alamat RSU Islam Kustati di Jl. Kapten Mulyadi No. 249,  Solo. Tlp. 0271-643013)

Solo, 28 Pebruari 2010
Yusuf Iskandar

Kabar Duka Dari Sahabat

2 Maret 2010

Rencana pagi ini mau bezoek keponakan sakit di Solo terpaksa dijadwal ulang, karena dapat kabar istri sahabat saya meninggal dunia di Jogja karena kanker (barangkali ada yang kenal : almarhumah ibu ASTI SLAMET RIYANTO – TG’82). Perjalanan saya belokkan.

Satu bukti lagi bahwa apa yang kita rencanakan tidak selalu match dengan rencana Tuhan. Karena itu, berbaik-baik sama Tuhan itu enak dan perlu…

(Turut berduka cita sedalam-dalamnya untuk Mas Slamet Riyanto. Semoga arwah alm. mbak Rahmayanti Dewi Astuti diterima di sisi Allah swt.dengan sebaik-baiknya. Sedang keluarga yang ditinggalkan termasuk ketiga putra-putrinya selalu ada dalam kesabaran menerima musibah ini. Amin)

Yogyakarta, 27 Pebruari 2010
Yusuf Iskandar

Alunan Musik Keroncong

8 Januari 2010

Saya tidak begitu suka musik keroncong, tapi ketika terdengar alunan musik keroncong di TATV (Solo), kok ujuk-ujuk pikiran ngelangut…, melayang kemana-mana…, mampir ke wuwungan yang bocor kalau hujan, pucuk pohon talok yang banyak kalongnya, menara BTS yang berdiri tanpa ijin, tiang listrik yang listriknya sering mati, pintu-pintu… rumah yang tak terkunci, dan…. hoping some one else will show (Re: ‘Wasted Sunset’ by Deep Purple).

Yogyakarta, 7 Januari 2010
Yusuf Iskandar