Pelabelan Halal-Haram

Haduuuh…. MUI ki piye to? Bukan saja menyebabkan oseng-oseng pare saya gosong, tapi pliiis deh…, jangan terburu-buru sehingga terjebak pada pelabelan (hanya pada) produk akhir premium haram dan halal.

Masih banyak urusan yang lebih strategis dan kritis untuk diolah, dimasak dan disiasati, sehingga sistem kehidupan keibadahan masyarakat yang dinaunginya ini menjadi lebih nyaman, berkah dan indah.., tanpa resah.

Yogyakarta, 29 Juni 2011
Yusuf Iskandar

Tinggalkan komentar