Di sebuah SPBU di Jogja, ada stiker baru, berbunyi: “Premium Untuk Golongan Tidak Mampu”. Saya tanya yang jual: “Premium yang untuk golongan mampu yang mana?”. “Tidak ada”, jawabnya.
Karena hanya ada satu macam premium, “Berarti saya tidak salah kalau beli ini”, kataku. “Yang salah yang bikin stiker”, kata yang jual.
“Ya itu benar”, sergahku —
Paling enak memang mengiyakan kata orang walau salah, toh yang ngomong salah bukan kita. Coba saja perhatikan omong-omongan di TV…
(Note: Bukan saya tidak tahu maksudnya, tapi saya hanya ingin menunjukkan bahwa ada celah yang bisa “dimanfaatkan” akibat pembuatan slogan yang kurang teliti)
Yogyakarta, 25 Juni 2011
Yusuf Iskandar
16 Desember 2012 pukul 17:54:53 |
Dia pikir semua orang tidak mampu kale..